Kumpulan3 Kebakaran Hutan Terbesar Di Dunia - Hutan hujan terbesar di dunia, Amazon, hadapi kebakaran hutan hebat semenjak Selasa, 20 Agustus 2019. Kebakaran ini ialah yang terbesar selama sejarah hutan daftar slot gacor hujan terbesar di dunia tersebut. Dampaknya, langit kota Sao Paolo, Brazil jadi hitam pekat akibat polusi asap yang terbawa angin mengarah kota terbesar di Brazil itu. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penerapan Nilai Profesionalisme Perawat Dalam Situasi BencanaOleh Sumariyanto Indonesia sering dijuluki dengan supermarketnya bencana. Hal ini dikarenakan kondisi geografis dan sosialnya. Indonesia berpotensi rentan terhadap bencana yang diakibatkan oleh meluap nya air sungai sehingga meyebabkan kebanjiran, pergeseran lempeng tektonik dan vulkanik yang menyebabkan gempa bumi serta letusan gunung berapi, gelombang air laut yang menyebabkan tsunami, badai angin puting beliung dan kekeringan. Serta ulah manusia dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup misalnya kebakaran hutan, polusi, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan industri dan serangan teroris dan konflik antar kelompok masyarakat Departemen Kesehatan 2006.Dampak bencana bagi manusia bisa sangat merusak. Kerusakan sarana dan prasarana fisik rumah, gedung perkantoran, pelayanan kesehatan, sarana pendidikan dan rumah ibadah, akses transportasi, dan lain-lain. Selain itu, gangguan kesehatan lainya seperti terganggunya sistem muskuloskeletal, infeksi kulit, status gizi yang menurun, stres, dan masalah psikologis, hingga kematian. Orang juga akan mengungsi ke tempat yang dianggap aman karena bencana. Ini pasti akan menimbulkan masalah kesehatan baru di tempat penampungan pengungsian, seperti wabah penyakit, masalah gizi, kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan, akses air bersih, dan masalah lainnya. serta kualitas kesehatan lingkungan yang menurun Departemen Kesehatan, 2006.Dalam hal ini, perawat merupakan profesi yang mutlak diperlukan saat terjadi bencana. Perawat harus selalu siap dan waspada ketika berhadapan dengan korban bencana. Peran perawat dalam merawat korban bencana tidak hanya memberikan bantuan berupa materi dan perawatan medis saja. Namun perawatan psikososial dan emosional juga merupakan tugas tenaga keperawatan yang diperlukan untuk membantu korban bencana. Perawat yang bekerja langsung di lokasi bencana juga harus memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dalam penanggulangan bencana. Perawat yang baru lulus tidak disarankan untuk pergi ke daerah bencana. Karena pengetahuan dan pengalaman mereka tidak memenuhi syarat untuk membantu korban pengetahuan dan pengalaman bahwa ketika membantu dan merawat korban bencana, perawat harus bisa mempertimbangkan keselamatan mereka sendiri sebelum membantu orang lain. Perawat yang berpengalaman dalam situasi bencana tentu mengetahui hal ini dengan sangat baik. Misalnya, ketika perawat membantu korban gempa, mereka harus bisa mengantisipasi gempa susulan atau kemungkinan runtuhnya gedung dan bangunan yang bisa terjadi sewaktu-waktu selama memberikan bantuan. Oleh karena itu, sangat penting untuk bisa menghitung kapan waktu yang tepat untuk memberikan bantuan kepada korban bencana. 1 2 3 Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya Hinggakini masih banyak warga korban gempa di Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan bantuan, khususnya kebutuhan sandang mereka. Bantuan Sandang Sangat Dibutuhkan Korban Bencana di Palu. 12:16 WIB Oleh : Elvira Anna Siahaan / EAS. Warga tidur di luar rumah untuk menghindari gempa susulan pascagempa bumi disertai tsunami di Kelurahan Sabtu, 10 Oktober 2015 1904 WIB Bombardier 415 Superscooper pesawat pembasmi kebakaran hutan ini berasal dari Kanada. Memiliki kecepatan terbang 223 Km/perjam dengan ketinggian terbang mencapai m. Sanggup membawa air sebanyak 6,140 Liter, dan diawaki oleh 2 pilot. Iklan Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan bantuan negara-negara tetangga untuk memadamkan kebakaran hutan jangan sampai bersifat politis. “Jangan sampai bantuan ini bersifat politis, tetapi semata-mata bantuan kemanusiaan,” kata Herman di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober dia, bantuan pemadaman kebakaran hutan yang menyebabkan bencana kabut asap itu mestinya adalah bantuan kemanusiaan yang berada di bawah kontrol pemerintah Indonesia. “Sehingga batasan pemberi bantuan berada di bawah kontrol teknis pemerintah Indonesia,” bantuan asing ini datang ke Indonesia, pemerintah telah menurunkan sekitar personel gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana baik nasional maupun daerah yang dikerahkan untuk menangani kebakaran lahan. “Harus ditunjukkan ke rakyat bahwa pemerintah betul-betul serius menangani kejadian ini,” mengingatkan bahwa bencana kabut asap sudah menjadi kejadian luar biasa yang harus ditangani secara luar biasa juga. Salah satunya, katanya, dengan penetapan bencana nasional terhadap bencana ini. ”Presiden mengambil alih komando, sehingga seluruh pemangku jabatan sektoral dapat difungsikan optimal secara baik, juga melalui pendanaan,” kata ini Indonesia bersedia menerima bantuan dari negara-negara tetangga. Negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan Rusia. Bantuan difokuskan pada pesawat yang mampu membawa air seberat 10-12 ton untuk memadamkan titik-titik api di Sumatera dan ARKHELAUS WISNUVideo Terkait Artikel Terkait Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada 5 hari lalu Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California 26 September 2021 Kebakaran Hutan di Aljazair Menewaskan 42 Orang 11 Agustus 2021 Berjibaku Lawan Kebakaran Hutan Yunani, Pemadam Selamatkan Situs Olimpiade Kuno 5 Agustus 2021 Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Turki Bertambah Jadi Delapan Orang 2 Agustus 2021 Dahsyatnya Kebakaran Hutan Australia Menyebabkan Langit Memerah 1 Januari 2020 Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada 5 hari lalu Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark. Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California 26 September 2021 Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California Kebakaran Hutan di Aljazair Menewaskan 42 Orang 11 Agustus 2021 Kebakaran Hutan di Aljazair Menewaskan 42 Orang Kebakaran hutan di Aljazair menewaskan 42 orang pada Selasa, termasuk 25 tentara yang dikerahkan untuk membantu memadamkan api. Berjibaku Lawan Kebakaran Hutan Yunani, Pemadam Selamatkan Situs Olimpiade Kuno 5 Agustus 2021 Berjibaku Lawan Kebakaran Hutan Yunani, Pemadam Selamatkan Situs Olimpiade Kuno Pemadam kebakaran memadamkan api di dekat situs Olimpiade kuno di Peloponnese barat saat kebakaran hutan Yunani berkobar untuk hari ketiga. Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Turki Bertambah Jadi Delapan Orang 2 Agustus 2021 Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Turki Bertambah Jadi Delapan Orang Korban jiwa akibat kebakaran hutan di pantai selatan Turki naik menjadi 8 orang pada Ahad ketika damkar berupaya memadamkan api untuk hari kelima. Dahsyatnya Kebakaran Hutan Australia Menyebabkan Langit Memerah 1 Januari 2020 Dahsyatnya Kebakaran Hutan Australia Menyebabkan Langit Memerah Kebakaran hutan yang mengepung Australia membuat langit di beberapa wilayah berwarna merah. Kebakaran telah menghancurkan 4 juta hektar lahan. Padamkan Karhutla, Jokowi Segala Usaha Sudah Dilakukan 17 September 2019 Padamkan Karhutla, Jokowi Segala Usaha Sudah Dilakukan Meski pemerintah berupaya maksimal padamkan api karhutla, langkah terbaik tetap lah dengan mencegah agar titik api tidak semakin membesar. 2 Pekan Kena Asap, Begini Keluhan Warga Kalbar 17 September 2019 2 Pekan Kena Asap, Begini Keluhan Warga Kalbar Rendra berharap pemerintah mengatasi serangan asap secara efektif, caranya adalah tegas kepada perusahaan yang membakar lahan. Sheila On 7 Batal Tampil di Pekanbaru karena Asap Kebakaran Hutan 15 September 2019 Sheila On 7 Batal Tampil di Pekanbaru karena Asap Kebakaran Hutan Sheila On 7 seharusnya menjadi bintang tamu utama acara Do Music Festival 2019 di Kota Pekanbaru pada Sabtu, 14 September 2019. Sumatera Dikepung Titik Panas, Jambi Paling Banyak 11 September 2019 Sumatera Dikepung Titik Panas, Jambi Paling Banyak BMKG mencatat ada titik panas yang "mengepung" wilayah Sumatera yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan.
Sebelumnya tim Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT WKS juga turut berjibaku memadamkan kebakaran yang terjadi di perumahan warga tersebut. "Kami sangat berterima kasih kepada PT WKS atas bantuan yang diberikan, bantuan ini dapat meringankan beban kami sebagai korban musibah kebakaran," kata Kamelia salah satu korban kebakaran. Pendistribusian
CANBERRA - Setiap tahun, warga beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan selalu menderita karena kebakaran hutan dan lahan. Penyebab bencana asap telah diketahui dan berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memadamkan api. Kendati demikian, bencana tersebut selalu berulang dan menjadi hajat tahunan republik ini. Barangkali sudah tiba saatnya untuk meningkatan pelibatan dan kesiapan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan kebakaran lahan dan hutan Manusia adalah penyebab utama kebakaran hutan dan lahan yang setiap tahun terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Kondisi makin parah karena musim kemarau dan fenomena El Nino yang akan mempermudah dan memperluas penyebaran api serta menyebabkan kabut asap. Oknum-oknum yang membakar hutan dan lahan memiliki motif ekonomi di balik aksinya. Motif pertama adalah karena metode inilah yang paling murah. Menurut BNPB, pembukaan lahan dengan membakar hanya memerlukan dana 600 - 800 ribu per hektar, sedangkan tanpa bakar memerlukan biaya 3,5 - 5 juta. Motif kedua berkaitan dengan harga lahan, yaitu karena melonjaknya harga lahan setelah dibakar. Hasil penelitian dari CIFOR menunjukkan, harga lahan sebelum dibakar adalah delapan juta rupiah dan setelah pembakaran menjadi 11 juta rupiah. Kemudahan metode pembakaran hutan dan lahan serta keuntungan ekonomi di baliknya menyebabkan ada pihak-pihak yang diuntungkan. CIFOR mencatat para pihak tersebut adalah kelompok tani, pengklaim lahan, perantara penjual lahan, dan investor sawit. Seiring makin meningkatnya industri sawit, maka pembakaran hutan dan lahan akan terus terjadi. Selain motif ekonomi dari berbagai pihak, kebakaran lahan dan hutan juga terjadi karena adanya ketidakpatuhan. Pada tahun 2014, dibentuk Tim Gabungan Audit Kepatuhan yang terdiri dari beberapa institusi pemerintah, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, BP REDD+, UKP4 dan para ahli serta asisten teknis. Tim ini bertujuan untuk mendapatkan informasi menyeluruh mengnai tingkat kepatuhan perusahaan dan pemerintah daerah. Tim juga mencoba menemukan akar persoalan dan pemenuhan kewajiban dari perusahaan dan pemerintah daerah dalam rangka mencegak kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, rekomendasi untuk membina dan mengawasi juga disampaikan dalam laporan Tim investigasi dari Tim Audit adalah adanya ketidakpatuhan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah. Perusahaan tidak patuh di antaranya karena adanya lahan gambut di wilayah konsesi, perusahaan tidak mampu menjaga wilayah konsesinya karena berbenturan dengan kepentingan masyarakat yang tinggal di sana, tidak ada pelaporan dari perusahaan yang akan mempermudah deteksi sebelum kebakaran, dan perusahaan tidak memiliki sarana prasarana dan sumber daya manusia untuk pencegahan. Di sisi lain, pemerintah daerah juga melakukan ketidakpatuhan karena pengawasan terhadap perusahaan tidak optimal, tidak adanya perlindungan dalam tata ruang, tidak adanya dukungan untuk PLTB Pembukaan Lahan Tanpa Bakar, dan dukungan anggaran tidak optimal. Masyarakat sudah dilibatkan untuk menghadapi kebakaran lahan dan hutan, namun masih terdapat beberapa kendala. Pertama karena wilayah yang dikelola oleh Manggala Agni terlalu luas. Kedua, pemberdayaan masyarakat peduli api belum optimal karena belum semua daerah memiliki dan kelompok masyarakat ini tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Dampak kebakaran lahan dan hutan Asap karena kebakaran hutan dan lahan berdampak pada kesehatan dan ekonomi masyarakat. Ribuan warga harus menderita karena udara yang tercemar asap dan hasilnya banyak yang menderita infeksi saluran pernafasan atas. Selain itu, asap yang tebal mengganggu jarak pandang, sehingga warga kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk terjadinya gangguan penerbangan. Dari sisi ekonomi, data menunjukkan kerugian sekitar 20 triliun rupiah dalam waktu dua bulan. Selain pada manusia, kebakaran hutan dan lahan juga berdampak pada lingkungan, keanekaragaman hayati dan pemanasan global. CIFOR mengungkapkan, pembakaran hutan akan menyebabkan krisis lingkungan dan hilangnya sumber air. Sementara itu, Yuni Setio Rahayu dari LIPI mengungkapkan terjadinya penyusutan keragaman hayati pasca kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali. Kebakaran yang terjadi juga melepaskan gas karbon ke atmosfer. Data dari CIFOR memperkirakan karbondioksida yang terlepas berada pada kisaran 1,5 - 2 ton dan akan memperparah laju peningkatan suhu bumi. Upaya untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutanPemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api. BNPB melakukan empat langkah, yaitu 1. Pemadaman dari udara dengan hujan buatan dan pemboman air;2. Pemadaman di darat oleh tim gabungan BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA, dan masyarakat; 3. Operasi penegakan hukum oleh Polri dan PPNS; 4. Pelayanan kesehatan dan sosialisasi. Selain berbagai upaya oleh BNPB, pada tahun 2014 Tim Gabungan Audit Kepatuhan juga memberikan beberapa rekomendasi 1. Perbaikan kebijakan di kawasan rawan kebakaran; 2. Pelaksanaan evaluasi konsesi; 3. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam resolusi konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan; 4. Pembinaan dan pengawasan berjenjang; 5. Pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan; 6. Dukungan PLTB dan insentif. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan hasil yang menggembirakan dan dapat memadamkan api pada tahun berjalan. Namun, tahun berikutnya kebakaran kembali terjadi dengan penyebab yang sama, dampak yang makin luas, dan upaya yang sama akan kembali dilakukan. Sudah waktunya penanggulangan bencana asap memasuki babak baru sebelum kerugian bagi manusia, ekonomi, dan lingkungan makin menghebat. Peran masyarakat untuk mitigasi bencana asapMasyarakat sebagai pihak yang berada paling dekat dan terdampak langsung dari kebakaran bisa menjadi jalan keluar. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan berada di lokasi ketika bencana terjadi, namun setelah bisa mengatasi, mereka pun akan segera pergi. Dengan demikian, masyarakat yang senantiasa berada di lokasi hendaknya bisa mencegah pembakaran lahan dan hutan agar tidak menjadi bencana. Peran serta masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran lahan dan hutan bisa dimulai dari tingkat desa. Masyarakat Desa Harapan Jaya, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau telah memiliki Peraturan Desa PerDes Nomor 01 Tahun 2012 tentang Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan. Peraturan desa ini lahir karena keprihatinan warga akan dampak kebakaran hutan dan lahan serta melihat penegakan peraturan daerah di tingkat provinsi yang lemah. Di dalam peraturan desa tersebut diatur dengan jelas dan tegas, bahwa setiap warga masyarakat yang membakar lahan tanpa terkendali dan mengakibatkan kebun/ladang tetangga ikut terbakar akan dikenakan sanksi. Besaran sanksi tersebut adalah sebagai berikut tanaman karet dendanya Rp dan tanaman sawit dendanya Rp Aturan tersebut terbukti ampuh dan sudah ada warga yang membayar denda sejumlah Rp Dalam mekanisme ini, pemerintah daerah tidak menerima denda, namun hanya sebagai penengah antara korban dan pembakar. Peraturan Desa Harapan Jaya tersebut memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan. Pertama, masyarakat dengan inisiatif sendiri bisa bekerja sama untuk menghukum warga yang membakar lahan tanpa terkendali. Kedua, mekanisme denda atau sanksi ampuh untuk memberikan efek jera kepada para pembakar. Ketiga, kendati peraturan desa itu ampuh, namun cakupannya hanya terbatas pada administrasi desa dan tidak berdaya untuk menghukum perusahaan yang membakar lahan. Belajar dari peraturan desa dan penegakannya, maka inilah beberapa hal yang kiranya bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat dan daerah agar kebakaran tidak terus berulang setiap tahun. Pertama, partisipasi masyarakat harus ditingkatkan terutama untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di lingkungannya dengan pelatihan dan penyediaan sarana dan prasara untuk memadamkan api. Kedua, kemitraan antara perusahaan dan masyarakat perlu dijalin oleh pemerintah daerah agar tidak timbul konflik. Ketiga, memberlakukan mekanisme denda kepada perusahaan yang wilayah konsesinya terbakar dengan perhitungan denda per hektar. Sistem denda ini akan efektif karena efek jera dan kecepatan pelaksanaannya dibandingkan upaya pidana atau perdata. Keempat, pengembangan penelitian dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk menggantikan metode pembakaran lahan. Kelima, bila metode membakar masih tetap menjadi pilihan, maka harus terkendali dan diawasi dengan ketat agar tidak meluas. dewo
Korbankebakaran di Taman Sari, Jakarta Barat masih memerlukan bantuan, khususnya obat-obatan. Sekretaris RT 005 RW 002, Sumadi mengatakan, beberapa bantuan seperti makanan dan minuman sudah diterima, namun ada beberapa bantuan yang masih belum diterima oleh korban kebakaran.
Banyaknya sumbangan warga Australia yang disalurkan untuk korban kebakaran hutan telah menyebabkan sumbangan ke badan amal lain berkurang article contains content that is no longer badan amal bernama Little Heroes Foundation yang berbasis di Adelaide sehari-hari mengumpulkan dana untuk memnbantu anak-anak yang mengalami sakit parah di rumah mengatakan sekarang ini terancam menghentikan kegiatan setelah 24 tahun beroperasi karena minimnya sumbangan yang pengelola Little Heroes, Chris McDermott, mengaku lembaganya bisa bertahan, namun dia tidak yakin untuk berapa lama."Saya rasanya berada di titik paling pesimistis. Banyak keluarga menghadapi penyakit serius entah itu kanker atau yang lain, dan mereka memerlukan bantuan," kata mengatakan sejak bulan Desember, donasi dan kontribusi dari publik hampir terhenti sama sekali."Perhatian publik Australia terhadap kebakaran hutan merupakan hal paling mengesankan yang pernah saya saksikan," katanya."Namun di sisi lain, hal ini mempengaruhi badan amal lain. Kami tidak didanai pemerintah sehingga hal ini sangat berpengaruh.""Kami sepenuhnya berharap dari donasi maupun kegiatan, dan sekarang ini hampir tidak ada sama sekali." Kepala Little Heroes Foundation Chris McDermott mengatakan badannya tergantung sepenuhnya dari donasi warga.ABC News Brittany Evins"Semua badan amal saat ini mengalami kesulitan mendapatkan sumbangan. Ini masa paling sulit dalam keberadaan kami selama 24 tahun terakhir."Menurut laporan Tren Masyarakat Australia yang diterbitkan tahun lalu, 5 dari 6 warga memberikan sumbangan kepada badan amal, dan 20 persen di antaranya menyumbang sebulan laporan tersebut, sumbangan dana yang diterima keseluruhan adalah $AUD miliar sekitar Rp 14 T tahun lalu. Perhatian dunia terhadap kebakaran semak membuat sumbangan ke badan amal lain di Australia berkurang banyak dalam beberapa bulan terakhir.Facebook Eden Hills CFSSangat diperlukan oleh warga yang sakitSeorang warga bernama Jeanne Moloney-Nicholls 58 tahun didiagnosa menderita kanker payudara stadium lanjut di tahun 2017. Dia merupakan penerima bantuan dari badan amal."Kedua payudara saya diangkat, juga ada 11 benjolan dan syaraf di sekitar payudara dibersihkan. Saya menjalani kemoterapi selama 6 bulan dimana seluruh rambut saya hilang," katanya."Saya menjalani 25 sesi radiasi, hampir seluruh tubuh saya terbakar, masa-masa yang paling mengerikan,' pengobatannya selesai, Moloney-Nicholls pindah ke Adelaide dan mengunjungi Cancer Care Centre. Jeanne Moloney-Nicholls pasien kanker di Adelaide banyak mendapat bantuan dari badan amal.ABC News Brittany EvinsBadan amal yang didanai dari donasi publik dan sistem keanggotaan memberikan bantuan kepada pasien kanker dengan berbagai layanan mengatakan layanan itu sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita kanker."Ada banyak dampak samping yang terus berlanjut pada pasien kanker tanpa disadari orang lain," katanya."Mereka mengira setelah operasi sudah selesai. Padahal kita harus kembali normal, namun normal yang baru ini berbeda dengan normal sebelumnya.""Lembaga seperti Cancer Care Centre sulit untuk bertahan kalau tidak ada sumbangan dan kebaikan hati para donor."Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini Untukmembantu kelancaran operasional dapur umum warga yang terletak di dekat posko bantuan korban kebakaran Kembangan Utara, Jakarta Barat, Pertamina menyalurkan bantuan Bright Gas 5,5 kg sebanyak 20 tabung. Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dian Hapsari Firasati mengatakan, bantuan Bright Gas ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina atas bencana kebakaran yang mengakibatkan banyak Kapan terakhir kamu pergi ke hutan? Kapan terakhir kamu menanam pohon? Mungkin itu pertanyaan aneh bagi kamu, tapi pertanyaan-pertanyaan itu sangatlah bermakna untuk ditanyakan pada hari ini. Kenapa? Karena hari ini telah ditetapkan sebagai Hari Hutan Sedunia. Hari yang dijadikan batu peringatan akan pentingnya ekosistem hutan yang didominasi oleh spesies-spesies pohon di seluruh dunia untuk menopang seluruh kehidupan di Bumi ini, khususnya manusia dan bagaimana kita bisa menekan laju kerusakan ekosistem tersebut. Hutan melindungi iklim di planet kita, melindungi kita dari banjir dan erosi tanah. Hutan juga menyediakan air yang sangat esensial bagi hidup manusia dan menumbuhkan tanaman-tanaman pangan kita, juga menyediakan sumber-sumber tanaman obat yang sangat berharga. Hutan adalah rumah bagi keanekaragaman hayati, flora dan fauna, serta sumber makanan dan penopang ekonomi bagi masyarakat adat setempat. Lebih dari itu, bagi kita bangsa Indonesia, hutan-hutan kita dan keanekaragaman hayati serta budaya bersumber daripadanya, yang terhampar dari Sabang sampai Merauke merupakan anugerah Tuhan dan identitas terkuat bangsa ini. Meskipun diakui sebagai ekosistem yang sangat penting di planet ini, dan berbagai komitmen sukarela dari pemerintah berbagai negara maupun perusahaan-perusahaan dicanangkan untuk melindungi hutan yang tersisa, pada kenyataannya laju kerusakan hutan-hutan deforestasi di dunia semakin memprihatinkan. Berdasarkan analisis Greenpeace, sejak 1990–2015, kita telah kehilangan hutan di Indonesia sebanyak 24 juta ha, yang disebabkan terutama karena perluasan industri perkebunan sawit, industri kertas dan bubur kertas, serta illegal logging yang saat ini mulai mengancam hutan-hutan terakhir kita di Papua, sepanjang 2015-2018 saja sudah 130,000 ha hutan telah dibabat untuk perluasan perkebunan sawit. Jejak jaringan area penggundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit di Kwala Kwayan. The World Research Institute WRI mencatat laju kehilangan tutupan hutan di seluruh dunia sebesar 29,7 juta ha di tahun 2016, dan 29,4 juta ha pada tahun 2017. Setengahnya terjadi di daerah tropis, termasuk di Indonesia. Emisi Gas Rumah Kaca tahunan dari hilangnya tutupan hutan tropis yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim pada tahun 2015-2017 adalah 63% lebih tinggi dari rata-rata selama 14 tahun terakhir. Kehancuran hutan yang juga merupakan rumah bagi satwa-satwa iconic Indonesia seperti Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, Orang Utan membuat mereka semakin diambang kepunahan, para ilmuwan memperkirakan Orangutan akan punah pada 2030 apabila kerusakan hutan terus terjadi. Ini sungguh miris dan memprihatinkan, di tengah janji-janji manis perlindungan hutan. Dampak perubahan iklim semakin nyata di depan mata kita, utamanya bagi Indonesia yang sangat rentan kondisi alam dan geografisnya. Saat ini kita kembali berduka, begitu banyak bencana ekologis seperti banjir baru-baru ini di Sentani, tanah Papua yang memakan korban manusia, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan sejak Januari sampai hari ini, kebakaran hutan di Riau membakar hampir 2,000 ha lahan dan mengakibatkan ribuan saudara-saudara kita di sana tercekik asap dan terserang ISPA, terutama bayi dan balita Seorang warga berusaha melintasi banjir di Sentani, Jayapura, Papua. Para ilmuwan sudah memperingatkan kepada kita, kita hanya punya waktu 12 tahun untuk bisa mempertahankan suhu bumi pada derajat celcius untuk bisa menyelamatkan diri dari perubahan iklim. Solusi paling efektif juga ada di depan mata yaitu menghentikan deforestasi dan memulihkan ekosistem hutan yang rusak. Sekarang. Ya, mulai dari sekarang. Itulah mengapa banyak program penanaman jutaan pohon menjadi kehilangan tujuannya, disamping karena kegagalan teknis dan tidak dibarengi dengan menghentikan kerusakan yang massif tepat dijantungnya, jantung kerusakan hutan tersisa di Indonesia. Dan saat ini yang kita perlukan tidak hanya menghentikan deforestasi tetapi juga bagaimana agar para perusak hutan bertanggungjawab dengan memulihkan ekosistem hutan dan gambut yang dirusaknya yang menimbulkan kerugian bagi lingkungan dan manusia. Hal ini sejalan dengan prinsip polluter pays principle, dan mendorong negara agar lebih serius dalam menerapkan kebijakan-kebijakan yang pro perlindungan hutan dan restorasi dan penegakan hukum terhadap para perusahaan perusak hutan. Pemandangan hutan primer dari udara di dekat Sungai Digul, selatan Papua. Terus bagi kita yang tinggal di kota-kota besar, yang jauh dari hutan, apa dong yang bisa kita lakukan untuk melindungi hutan? Ada banyak hal. Beberapa di antaranya adalah mulai menanam berbagai macam tanaman atau pohon, untuk mengurangi polusi dan menciptakan kesegaran udara dan positive vibes di sekitarmu. Syukur-syukur kamu bisa panen buah yang dihasilkan dari tanaman-tanaman tersebut, asyik kan? Atau kamu juga bisa aktif di kotamu untuk menjaga hutan-hutan kota yang terancam dan melestarikannya, atau juga bergabung dalam kegiatan TuaiTumbuhBersama dan menjadi seorang PenjagaHutan bersama Greenpeace dan jutaan orang di dunia untuk menghentikan perusahaan-perusahaan perusak hutan, menuntut mereka dan mendorong pemerintah untuk memenuhi komitmennya untuk melindungi hutan dan gambut yang tersisa di Indonesia termasuk segera memulihkan hutan-hutan dan ekosistem yang rusak. Terima kasih untuk kamu semua yang sayang sama hutan-hutan kita. Selamat Hari Hutan Sedunia, mari kita lindungi dan pulihkan. Lindungi Hutan Kebakaran hutan tidak hanya mengancam kehidupan manusia, tapi juga mengancam satwa liar asli Indonesia yang terancam punah. Bantu kami wujudkan Nol Deforestasi. Ikut Beraksi

BantuanYang Sangat Diperlukan Oleh Korban Bencana Kebakaran Hutan Adalah Sep 22, 2021 Ini yang Paling Dibutuhkan Korban Bencana Kebakaran Weref Kota Jayapura - Kabar Papua Bantu Ringankan Penderitaan Korban Kebakaran Hutan Lahan Terbuka (Karhutla) Kalimantan dan Sumatera - Lifestyle Fimela.com

- Kebakaran hutan sedang meluas di berbagai wilayah di Bumi. Kebakaran hutan adalah masalah yang serius dan bisa memberikan dampak yang besar bagi ekosistem. Kenali berbagai penyebab kebakaran hutan dengan membaca artikel ini. Kebakaran hutan adalah kebakaran yang meluas dengan cepat dan tidak terkontrol. Besarnya api pada kebakaran hutan diperparah dengan embusan angin yang bisa memusnahkan lahan dan hewan di dalamnya dalam hitungan Fire Service terjadi lebih dari 700 kebakaran hutan setiap tahunnya dan membakar lebih dari 7 juta hektar lahan. Angka ini terus meningkat seiring dengan pemanasan global yang membuat masalah ini tidak bisa dianggap remeh lagi. Api yang berkobar bisa mencapai suhu lebih dari derajat Celcius. Tinggi apinya bisa mencapai 50 meter. Kecepatan penyebarannya hingga dua kali lipat kecepatan manusia berlari. Bisa dibayangkan betapa sulit untuk menghentikan api ini jika terjadi. Baca juga Mengerikan, Bagaimana Kebakaran Hutan Membuat Langit California Jadi Oranye?Dilansir dari Earth Eclipse, terdapat dua macam penyebab kebakaran hutan, yaitu akibat ulah manusia dan kejadian alam. Sebesar 90 persen kebakaran disebabkan oleh ulah manusia. Ulah manusia Berikut adalah berbagai ulah manusia yang bisa menyebabkan kebakaran hutan Merokok. Terdapat kebiasaan orang merokok sambil mengemudi, berjalan, atau bersepeda di sekitar hutan. Lalu mereka membuang puntung rokoknya begitu saja tanpa benar-benar mematikannya. Perkemahan. Api unggun yang dinyalakan di perkemahan bisa berbahaya jika tidak dimatikan dengan cara yang benar. Api unggun akan ditinggal karena dikira apinya sudah padam. Ternyata masih ada titik api di bawahnya dan bisa memicu kebakaran hutan yang lebih luas. Membakar sampah. Membakar sampah menjadi kebiasaan di beberapa daerah tanpa menyadari dampaknya. Baik dampak langsung berupa polusi udara, maupun risiko membakar hutan. Kembang api. Manusia sering menyalakan kembang api ketika perayaan sesuatu. Hanya butuh satu percikan api, sudah bisa menjadi penyebab kebakaran hutan. Penggunaan api untuk persiapan lahan. Masyarakat di sekitar hutan biasanya membakar lahan untuk membuat perkebunan, seperti sawit, kopi, dan coklat. Cara bahaya ini dipilih karena lebih mudah dan lebih cepat. Illegal logging. Kegiatan ini menghasilkan lahan yang mudah terbakar karena meninggalkan sisa daun dan ranting kering yang berpotensi menjadi bahan bakar ketika ada percikan api atau panas. Perambahan hutan. Migrasi penduduk ke dalam hutan, baik disadari atau tidak, akan menyebabkan kebutuhan lahan untuk hidup semakin luas. Ini akan membuat penduduk tersebut membakar hutan untuk kepentingan lahan mereka. Kejadian alam Sebagian kecil penyebab kebakaran hutan terjadi karena kondisi alam itu sendiri. Berikut beberapa penjelasannya Baca juga Hati-hati, Asap Kebakaran Hutan bisa Bawa Mikroba Penyebab Penyakit Petir. Sambaran petir bisa menimbulkan percikan api yang menimbulkan kebakaran. Sambaran ini sering mengenai benda yang tinggi seperti pohon, tebing atau batuan, atau kabel listrik. Erupsi gunung berapi. Lahar panas yang melewati hutan bisa memicu kebakaran. Iklim. Suhu yang tinggi terutama akibat pemanasan global, bisa menyebabkan hutan terbakar. Biasanya suhu panas mulai membakar ranting atau dedaunan kering yang kemudian meluas karena adanya tiupan angin, serta curah hujan yang rendah. Itu dia penyebab kebakaran hutan. Semoga kita bisa mencegah kebakaran hutan bersama-sama, ya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. ONJw. 205 293 75 47 42 362 19 196 39

bantuan yang sangat diperlukan oleh korban bencana kebakaran hutan adalah